11.12.2008

Si Jay

Wednesday, 12 Nov 08, 1.04pm in office

Hi diary,
Sekarang baru istirahat jam makan siang. Aku baru aja menyelesaikan makan siangku. Dua hari kemarin aku keluar makan bersama temen2 sekantorku tapi hari ini mereka pada memesan makanan dari luar kemudian makan bersama-sama di kantor. Jadi, aku pun memesan makan siangku.

Ada 1 hal yang membuatku terkekeh-kekeh siang ini. Kemarin siang, setelah aku kembali ke kantor lagi dari makan siang dengan temanku, aku bertanya basa-basi kepada 1 teman kantorku, sebut saja Mr. J. Dia orang yg sangat kalem dan pendiam.
Me: "Udah makan siang?"
Mr. J: "Udah"
Me: "Makan apa?"
Mr. J: "Oh, aku bawa makanan dari rumah hari ini karena ada hal yang aku perlu diskusikan dengan teman2 yang laen, jadi kami makan bersama-sama di kantor"
Me: "Oh, ok"

Tidak ada hal yang aneh, kan? Iya, memang itu suatu percakapan biasa. Aku juga tidak mencurigainya sama sekali kemarin sampai siang ini. Hari ini Mr. J juga membawa kotak makan siangnya lagi. Pada saat kami makan bersama-sama, Mr. J membuka kotak makan siangnya yang imut dan kemudian dia duduk di mejanya sendiri. Mejanya terpisahkan oleh sebuah penyekat setinggi kurang lebih 1.5m dari tempat kami makan bersama-sama. Penyekat itu membuat Mr. J (dalam keadaan duduk) tidak bisa melihat ke dalam ruang di mana kami makan.

Satu hal yang membuatku terimpress dengan kegigihan Mr. J untuk turut join dalam conversation kami dengan tenang adalah dia rela untuk mendongakkan kepalanya dan mengangkat kotak makanannya (yang imut) ke dekat dagunya (untuk bisa tetap makan) untuk mengintip apa yang terjadi di ruang makan dengan sesekali 1 tangan berpegang pada penyekat untuk mempermudah acara pengintipannya. Pada saat percakapan kami sedang seru2nya, dia juga tak mau ketinggalan segera berdiri (tak lupa tetap membawa kotak makanannya ke dekat dagunya) untuk tetap menyimak percakapan kami dengan sesekali ikut tersenyum. Sekarang acara makan siang bersama sudah selesai, beberapa orang sudah kembali ke meja mereka masing2 tapi masih ada beberapa orang yang tetap ngobrol di sana. Mau tau apa yg dilakukan Mr. J sekarang? Dia berdiri, dengan satu tangan bersandar pada penyekat, satu tangan memainkan mouse computernya, pandangannya terus beralih-alih dari layar computer ke ruang makan. Dia tetap tidak ingin ketinggalan gosip. Dia benar2 dapat menghayati profesinya sekarang sebagai seorang yang bekerja di bidang marketing.

Sekarang aku bertanya-tanya dalam hati, apakah itu yg terjadi dengan Mr. J kemarin siang? Itukah yang dia maksud dengan "Oh, aku bawa makanan dari rumah hari ini karena ada hal yang aku perlu diskusikan dengan teman2 yang laen, jadi kami makan bersama-sama di kantor"??

Kalau Mulan Jameela adalah makhluk Tuhan paling sexy, Mr. J sungguh makhluk Tuhan paling imut.

-Abbie-

2 comments:

Anonymous said...

ternyata ada ya makhluk seperti itu huheuheu...kirain cuma di pilem komedi.

kayaknya hari-hari kerjamu bakal menarik dan bakal banyak cerita menarik juga disini.

*siap2 ngambil popcorn dan duduk manis*

AbigaiL said...

Hueheuheuhue.. aku kan baik tuh, ada crita menarik aku bagi2 ke kalian. Tertawalah sebelum tertawa itu dilarang << ini perintah dari kakek moyang Warkop DKI jaman tahun 90an dulu.